Dalam merencanakan infrastruktur SPAM, hal pertama yang penting dilakukan adalah menghitung berapa kebutuhan air minum yang diperlukan oleh masyarakat hingga jangka waktu tertentu (sesuai seberapa besar rencana infrastruktur yang akan dibangun).
Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan kebutuhan air minum secara berurutan.
1. Perhitungan Proyeksi Penduduk
Data yang diperlukan dalam perhitungan ini adalah
- Laju pertumbuhan penduduk; data bersumber dari BPS
- Jumlah penduduk pada tahun dasar; data bersumber dari BPS
Baca juga:
Penyelenggaraan SPAM dan Capaian Akses Air Minum di Indonesia
Rumus-rumus perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang umumnya digunakan:
a. Metode Geometrik

b. Metode Aritmatik

c. Metode Least Square

2. Perhitungan Pemakaian Air (l/o/h)
Data pemakaian air rata-rata dapat diperoleh dari real demand survey (RDS), data PDAM, atau literatur/asumsi. Data pemakaian air rata-rata juga tersedia dalam Buku Kinerja PDAM yang dipublikasikan oleh BPPSPAM.
Contoh: diketahui data pemakaian air yang dilayani PDAM = 20 m3/sambungan/bulan, lalu nilait tersebut dikonversi menjadi 135 liter/orang/hari.
Baca juga:
Penyusunan Studi Kelayakan Proyek SPAM
3. Perhitungan Kebutuhan Air (liter/detik)
a. Kebutuhan air domestik
Diperoleh dari perhitungan dengan rumus sebagai berikut.
pemakaian air domestik = pemakaian air rata-rata × jumlah penduduk
b. Kebutuhan air non domestik
Perhitungan diperoleh dengan cara mengasumsikan besaran kebutuhan air non domestik. Contoh: Pemakaian air untuk pelanggan non domestik diasumsikan sebesar 20% dari Total pemakaian air domestik (Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan SPAM Vol. VI, Departemen PU)
c. Kebocoran/ Non Revenue Water (NRW)
NRW yang dimaksud adalah NRW di jaringan distribusi. Data NRW dapat diperoleh dari PDAM atau Buku Kinerja PDAM yang diterbitkan BPPSPAM.
d. Kebutuhan air rata-rata
Rumus yang digunakan yatu:
Qrata-rata = Qdom + Qnon dom + QNRW
e. Kebutuhan air harian maksimum
Adalah jumlah pemakaian air terbanyak dalam satu hari selama satu tahun. Debit ini digunakan sebagai acuan dalam membuat sistem transmisi air bahan baku air minum dan perencanaan unit-unit produksi.
Qmaks = fmax x Qrata-rata
f. Kebutuhan air jam puncak
Adalah jumlah pemakaian air terbanyak dalam 24 jam. Debit ini digunakan sebagai acuan dalam membuat sistem distribusi air minum.
Qpeak = fpeak x Qrata-rata
4. Rasio SR / liter per detik
Rasio ini menunjukkan banyaknya jumlah SR yang dilayani oleh tiap liter per detik air diproduksi. Pada kota dengan pemakaian air rata-rata semakin sedikit, maka rasio SR semakin besar.
Misalnya di perkotaan dimana pemakaian air rata-rata harian penduduknya besar (asumsi 120 l/hari), kapasitas 1 liter/detik dapat melayani 80 SR sedangkan di daerah perdesaan dimana pemakaian air rata-rata hanya 60 liter/hari, kapasitas 1 liter/detik dapat melayani 120 SR.